Rajungan biru (Portunus pelagicus), juga dikenal sebagai rajungan biasa atau rajungan bunga, adalah rajungan berwarna biru berbintik putih yang memiliki kaki belakang datar berbentuk cakram. Hewan ini memiliki capit besar (cheliped) yang panjang, dan sembilan tanduk di sepanjang karapasnya. Rajungan biru biasa ditemukan di wilayah pantai yang dangkal, di daerah estuaria, atau di teluk perairan laut. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia yang kaya akan habitat hidup rajungan telah mendapat julukan “surga bagi para bluey”. Rajungan merupakan hewan omnivora yang memiliki rentang hidup antara tiga hingga empat tahun. Mereka merupakan predator rakus yang berburu moluska, ikan kecil, cacing, bivalvia, dan krustasea kecil. Mereka juga suka mengkonsumsi lamun dan ganggang makro.
Dewasa ini, rajungan biru telah menjadi salah satu hidangan favorit untuk dikonsumsi. Rasanya yang segar dan manis tidak tergantikan bahkan oleh rajungan merah (Portunus hanii). Bukan hanya itu, daging rajungan juga diperkaya dengan asam lemak omega-3 rantai panjang, selenium, riboflavin, tembaga, dan fosfor, yang bermanfaat untuk memproduksi sel darah merah, menjaga kepadatan tulang dan gigi, seta menjaga metabolisme dan kekebalan alami tubuh.